Bagi media massa yang sebelumnya beroperasi di media konvensional, media Internet adalah media yang sama sekali baru, termasuk dalam urusan periklanan. Media-media tersebut pasti merasa pendapatan dari iklan Internet jauh lebih kecil daripada iklan televisi atau iklan surat kabar misalnya. Tidak heran hanya sedikit yang menggarap lahan Internetnya dengan cukup serius.
Pendapatan dari iklan di televisi atau surat kabar hanya berasal dari konten terkini saja. Sedangkan pendapatan iklan Internet berasal dari baik konten terkini maupun konten masa lalu, bahkan konten satu tahun yang lalu.
Setiap hari wartawan memburu berita. Berita tersebut akan dimuat pada esok pagi, dilengkapi dengan iklan-iklan sebagai salah satu sumber pemasukan. Jerih payah wartawan pada hari tersebut hanya akan menarik pemasang iklan untuk oplah satu hari saja.
Berbeda dengan surat kabar, pada media Internet, jerih payah wartawan bisa terpampang selamanya pada sebuah situs berita. Tetap akan ada yang membaca artikel yang dibuat wartawan tersebut walaupun mungkin artikel tersebut dibuat satu minggu yang lalu, satu bulan yang lalu atau bahkan lima tahun yang lalu. Sedangkan iklan yang menyertai artikel tersebut tentunya adalah iklan terkini dari pemasang iklan yang baru saja membayar biaya hak pemasangan iklan, dan bukan iklan lima tahun yang lalu.
Artinya artikel berumur tua tersebut tetap produktif sebagai sumber pemasukan. Pada surat kabar, jerih payah wartawan dalam satu hari hanya bisa menghasilkan ruang iklan untuk satu hari pula. Sedangkan pada media Internet, jerih payah wartawan dalam satu hari akan tetap menghasilkan untuk selamanya.
Dengan kata lain, pada media Internet, tulisan-tulisan wartawan merupakan sebuah investasi.
Bagaimana cara media massa menjadikan tulisan-tulisan wartawannya sebagai investasi?
Berikut yang harus dilakukan adalah :
Sama sekali tidak pernah mengubah URL yang digunakan untuk mengakses sebuah artikel, untuk selamanya.
Pastikan artikel ditulis dalam bahasa XHTML+CSS yang sederhana. Tidak perlu menggunakan Javascript, Flash atau AJAX secara berlebihan.
Pastikan seluruh artikel terinterkoneksi, atau dapat diakses melalui halaman perantara tanpa perlu mengetahui URL lengkapnya sebelumnya.
Jika memungkinkan, akan lebih baik lagi bila media massa tersebut menyajikan artikel-artikel tua dari puluhan tahun ke belakang di situs webnya. Apapun akan dilakukan demi sebuah investasi, benar?
Comments
Post a Comment