Skip to main content

Sakit mahal !!

Kesehatan merupakan salah satu ni’mat yang paling berharga yang Allah berikan kepada para hamba-Nya. Kita. Maka tak heran jika kekasih-Nya mewanti-wanti umat manusia agar menjaga kondisi sehat sebelum datangnya sakit. Tak ada satu pun di dunia ini orang yang mau dibayar untuk sakit. Yang ada justru sebaliknya, orang yang sakit akan rela mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit agar dirinya sembuh dari sakit dan menjadi sehat kembali.
Suatu hari aku membeli makanan di rumah makan yang tepat berada di sebuah rumah sakit, di meja aku menemukan sebuah kertas. Rasa ingin tahu mendorong saya untuk membuka lipatan kertas tersebut. Setelah terbuka, baru saya tahu bahwa kertas tersebut adalah semacam rekening pasien yang berisi biaya-biaya yang harus dibayar pasien selama dirawat. Saya baca satu per satu item yang terdapat dalam rekening tersebut. Mulai dari identitas pasien hingga jumlah total biaya.
Terkejut saya melihat angka-angka yang tertera di kertas tersebut. Jumlah total dari keseluruhan biaya sekitar seratus juta rupiah untuk masa rawat inap selama sepuluh hari, terlepas apakah si pasien menggunakan asuransi atau tidak. Jika dibagi rata, maka perharinya pasien harus mengeluarkan biaya sebesar sepuluh juta rupiah. Komponen biaya yang paling besar adalah obat-obatan yang mungkin lebih dari lima puluh persen dari total jumlah tersebut. Tak terbayang jika saya atau keluarga saya yang sakit dan harus mengeluarkan uang sebesar itu. Naudzu billah.
Beberapa hari berikutnya, saya mendapat kabar dari salah seorang rekan seruangan yang anaknya baru saja dioperasi usus buntu. Biaya yang harus dikeluarkan sekitar enam belas juta rupiah. Untunglah, rekan saya tersebut punya asuransi, baik Askes, maupun asuransi lainnya.
Bersyukur. Sepertinya itu yang harus dan selalu saya lakukan. Bukan penyakit berat yang saya alami sekarang. Cuma sakit dan pegal-pegal di kaki sebelah kiri yang mungkin sedikit mengganggu aktifitas saya. Dibalik itu semua, ada pelajaran dapat diambil dari kejadian ini. Pertama, Kesehatan itu harus dijaga dan itu juga merupakan salah satu bentuk syukur. Kedua, apa yang terjadi pada diri kita adalah akibat perbuatan kita sendiri. Karena lalai menjaga kesehatan, maka sakit menjadi akibat yang harus dirasakan.

Comments

Popular posts from this blog

Merchandise Band Store

http://www.getupshop.com/ http://www.rockabilia.com/ http://www.pyrettaslair.com/ http://www.madsupply.com/ http://www.extrememetalmerchandise.com/ http://www.grindstore.com/ http://merchnow.com/ http://www.star500.com/ http://www.loudclothing.com/ https://eyesoremerch.com/ http://www.thisispulp.co.uk/ http://shop.nuclearblast.com/ http://www.rock.com/ http://www.gig-merch.com/ http://www.allinmerch.com/ http://shirt.woot.com/ https://www.indiemerchstore.com/ http://www.rastilho.com/ http://www.merchconnectioninc.com/ https://www.bandtshirts.com.au/ http://www.rockzone.se/ http://www.martyrstore.net/ http://www.heavymetalmerchant.com/ http://www.illrockmerch.com/ https://ca.rockworldeast.com/

Kepercayaan Sunda Wiwitan

Sunda Wiwitan adalah agama atau kepercayaan pemujaan terhadap kekuatan alam dan arwah leluhur (animisme dan dinamisme) yang dianut oleh masyarakat tradisional Sunda.  Akan tetapi ada sementara pihak yang berpendapat bahwa Agama Sunda Wiwitan juga memiliki unsurmonoteisme purba, yaitu di atas para dewata dan hyang dalam pantheonnya terdapat dewa tunggal tertinggi maha kuasa yang tak berwujud yang disebut Sang Hyang Kersa yang disamakan dengan Tuhan Yang Maha Esa. Penganut ajaran ini dapat ditemukan di beberapa desa di provinsi Banten dan Jawa Barat, seperti di Kanekes, Lebak, Banten; Ciptagelar Kasepuhan Banten Kidul, Cisolok, Sukabumi; Kampung Naga; Cirebon; dan Cigugur, Kuningan. Menurut penganutnya, Sunda Wiwitan merupakan kepercayaan yang dianut sejak lama oleh orang Sunda sebelum datangnya ajaran Hindu dan Islam. Ajaran Sunda Wiwitan terkandung dalam kitab Sanghyang siksakanda ng karesian, sebuah kitab yang berasal dari zaman kerajaan Sunda yang berisi ajaran keagamaan d

Kartun Sindiran Politik

Jika mendengar kata kartun  asosiasi yang terbentuk langsung pada sebuah gambar yang lucu dan menarik, kemudian akan membuat orang tersenyum. Mungkin senyum geli tapi tak jarang senyum kecut. Ia bisa menyindir ke sana ke mari tanpa menyakiti.  Bagi anak-anak  kata kartun tentu tidak asing lagi di benaknya. Hal ini disebabkan karena kartun merupakan sarana hiburan yang biasanya dapat disaksikan di televisi dimana telah berkembangnya dewasa ini kartun memasuki media perfilman seperti film Doraemon, Sponge Bob, Tom and Jerry dan sebagainya. Hal tersebut menjadikan film kartun dapat di konsumsi oleh anak-anak tanpa harus membaca teks seperti yang telah tersadur kedalam sebuah komik ataupun biasanya didapatkan pada majalah anak-anak. Akan tetapi kartun tidak hanya menjadi hiburan semata, karena kartun dapat diartikan sebagai  sebuah gambar yang bersifat representasi simbolik, mengandung unsur sindiran, lelucon, atau humor. Kartun biasanya muncul dalam publikasi secara periodik, da