Indonesia berencana mengembangkan sebuah program besar, Kondisi geografis di Indonesia mungkin salah satu yang paling unik di dunia, karena terdiri dari banyak pulau. Untuk mengangkut suatu barang dari satu tempat ke tempat lain, tentunya akan menjadi bergantung terhadap transportasi laut, karena transportasi laut ini memang yang paling murah dalam pengangkutan barang. tidak mungkin mengangkut semen dari Jakarta ke Ambon make pesawat terbang?
Nah, dalam prosesnya, pengangkutan barang ini sudah memiliki jalurnya sendiri. Mirip seperti jalur bus atau angkot.
Sebuah bus antar kota ketika berangkat penuh dengan penumpang, tapi saat pulang tidak ada penumpang yang ikut ? Tentunya bus tersebut bisa merugi. Lalu kemudian cara agar tidak merugi salah satunya adalah dengan menaikan harga tiket.
analogi di atas sama dengan sistem transportasi barang. Sebuah kapal berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Pelabuhan Sorong (Papua) mengangkut berbagai macam kebutuhan pokok, kapal terisi penuh. Tapi ketika sudah sampai di Papua dan akan kembali lagi, ternyata tidak ada atau sangat sedikit barang yang diangkut kapal tersebut. Alhasil, pengusaha kapal pun merugi, sehingga satu-satunya jalan agar tidak merugi adalah menaikan ongkos angkut barangnya. Ketika ongkos angkut barang dinaikan, tentunya akan mengakibatkan harga barang yang dikirim tersebut menjadi lebih mahal ketika dijual. Itulah kenapa akhirnya harga barang-barang di Papua atau daerah timur lainnya menjadi lebih mahal.
kenapa bisa tidak ada barang lagi yang diangkut oleh kapal dari Papua? Hal ini terjadi karena hampir tidak ada industri disana. Disana memang memiliki beberapa pertambangan, tapi hasil-hasil tambang tersebut jarang dikirim melalui pelabuhan umum. Bahkan tambang seperti Freeport sudah memiliki terminal dan kapal sendiri untuk mengangkut emas-emas yang dihasilkan dari tanah Papua untuk dilarikan langsung ke luar negeri.
Karena tidak ada jumlah barang yang setimpal yang bisa diangkut kembali dari Papua menuju tempat asal kapal tersebut berasal, maka seperti yang terlihat di gambar di atas, flow perdagangan ke Indonesia timur menjadi jauh lebih kecil.
Dalam dunia shipping dan logistics, ada istilah: “Ship follow the trade”, yang maksudnya adalah kapal atau jalur pelayaran dan infrastruktur pendukung logistik seperti pelabuhan, jalan, dsb, akan ada ketika di tempat tersebut telah ada industri yang dibangun. Jadi, harus ada industri dulu, baru kapal akan datang.
Mungkin sebagian dari anda pernah dengar, atau bahkan mungkin mengalaminya, bahwa beberapa barang tertentu di Indonesia bagian timur harganya jauh lebih mahal dibanding daerah di Indonesia bagian barat. Misalnya harga semen di Pulau Jawa sekitar Rp 70 rb, tapi di Papua malah mungkin mencapai Rp 1 juta. Atau mungkin beberapa harga bahan pokok, yang memperlihatkan sebuah ketimpangan. Di bawah ini ada sedikit perbandingan data tentang ongkos kirim satu kontainer dari Jakarta ke beberapa kota. Dapat dilihat bahwa ongkos kirim ke Hamburg yang jaraknya 11.000 km ternyata lebih murah daripada ke Padang yang jaraknya hanya 1.000 km.
Dalam bahasa sederhananya, Tol Laut adalah sebuah sistem transportasi barang dengan menggunakan kapal ukuran besar (kapasitas 3000-4000 TEU) yang melewati sebuah jalur laut utama dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia secara rutin. Karena pola gerakannya dari barat ke timur dan kemudian berbalik timur ke barat (seperti gerakan sebuah pendulum ketika digoyangkan), maka program ini disebut Tol Laut
Tujuan dari program ini sendiri adalah agar terjadi sebuah efisiensi transportasi barang sehingga menurunkan biaya logistik nasional dan pada akhirnya mendorong tumbuhnya industri dan terjadinya pemerataan ekonomi, khususnya untuk Indonesia bagian timur
Comments
Post a Comment