Baru saja pulang kerumah, tadi waktu di kota, sekilas saya melihat buku-buku yang terpampang di etalase, terdapat banyak nama-nama penulis terkenal, lalu memutuskan untuk membeli buku yang terpampang di etalase.
Suka membaca ? Tidak sering juga. Suka membeli, lebih tepatnya. Suka mengoleksi, lebih tepatnya lagi. Ada semacam perasaan senang ketika membeli buku, sekalipun perasaan itu berangsur hilang ketika sudah sampai rumah.
membeli buku dan tidak membacanya adalah tindakan yang wajar. Hasrat untuk beli buku dan baca buku adalah dua hal yang berbeda. Manusia pada dasarnya memang suka mengoleksi.
Ada yang suka mengoleksi mobil, lukisan, patung, mainan, baju, sepatu, tas, poster, burung, dan lain sebagainya. Disesuaikan dengan kemampuan finansial masing-masing pelaku.
Hobi mengoleksi ini kadang tidak ada hubungannya dengan perilaku konsumtif.
Teman saya suka mengoleksi bungkus rokok. Bertumpuk-tumpuk di jendela kamarnya. Entah apa motivasinya. Lain lagi dengan teman yang lain yang suka mengunduh film dan musik di Internet.
Hasil unduhan banyak sekali, tapi cuma sedikit yang didengarkan atau ditonton. Mencari tahu alasan kenapa orang mengoleksi sesuatu, bisa jadi terdapat banyak sekali jawabannya.
Mengenai hobi mengoleksi buku, kadang penerbit juga memanfaatkan celah ini. Mereka menerbitkan beberapa seri buku (seringnya komik), yang bila dirangkai secara baik dan benar, punggung bukunya menampilkan sosok tertentu.
Seperti perkataan orang bijak bahwa buku yang baik itu cemerlang dilihat dari segala sudut. Membeli buku dan tidak membacanya, merupakan tindakan yang wajar.
Comments
Post a Comment