Skip to main content

Hantu Gerwani


Ceritanya terjadi di wilayah Sagaranten Jampang. Waktu itu, orang tua ku pindah tugas. Rumah dinas camat saat itu sangat buruk, tua, berlumut, di atap nya tumbuh ilalang dan pohon liar lainnya (kebayang kan). Harus di renovasi... Keputusan untuk sementara tinggal di sebuah bangunan yang pernah di pakai oleh Bank BRI. Bangunannya berlantai dua, dengan ruangan yang besar, hanya satu kamar di lantai bawah, bersebelahan dengan sumur tua. Di lantai atas tidak ada kamar, hanya satu ruangan besar, dan terpaksa tidur di ruangan itu.



Hari pertama setelah pindah, bersama 3 teman aku berkumpul dan bermain krambol. Suasana malam ditempat itu tidak nyaman buatku. Untuk menuju lantai dua ada sekitar 50 anak tangga dari kayu, dan tepat ditengah tangga dibalik dinding kayu seolah ada ruangan besar kosong (atap atau para). Sekitar jam 11 malam, ibuku sudah tertidur sementara ayah belum pulang. Kita berempat sama-sama membuat mie dan kopi di dapur belakang yang bersebelahan dengan sumur tua. Ada suara benda jatuh ke air, namun kami hiraukan walaupun aneh. Beberapa saat kemudian Gungun berteriak karena telinga nya ada yang menyentil keras, dan dia menyangka salah satu dari kami yang sengaja bercanda. Dade, Dino geleng kepala, akupun tidak merasa, lantas siapa?



Suasana mulai tegang, dan kami pun berdesakan keluar dan meninggalkan mie di dapur, semua berlarian ke arah tangga. Namun saat berada di tengah tangga yang ada dinding kayu, terdengar suara seperti ayam jantan kok krok krok kok (mengeram). Kita berempat langsung menuju tempat tidur, bahkan aku masuk ke kolongnya. Semua ketakutan... Beberapa saat kemudian ada suara langkah kaki dari tangga, dan dari balik pintu muncul kepala berambut sebahu, seperti mengintip kami, tapi tidak jelas wajahnya. Kemudian kepala itu hilang dan suara langkah kaki menuruni tangga terdengar lagi. Kami tak berani melihatnya, bahkan tak tidur semalaman.



Kupikir itu ibuku yang terbangun karena kegaduhan kami. Namun saat kutanyakan di pagi hari, ibu mengatakan bahwa ia tidak keluar kamar apalagi ke ruangan atas malam tadi. Lantas siapa itu? Dari cerita yang punya bangunan, dia menjelaskan bahwa di sumur di dalam bangunan itu pernah ada seorang Gerwani (jaman PKI) yang pernah bunuh diri dengan menjatuhkan diri ke dalam sumur...http://cerita-misteri.reunion.web.id/2011/11/gerwani-yang-menjatuhkan-diri-ke-dalam.html

Comments

Popular posts from this blog

Merchandise Band Store

http://www.getupshop.com/ http://www.rockabilia.com/ http://www.pyrettaslair.com/ http://www.madsupply.com/ http://www.extrememetalmerchandise.com/ http://www.grindstore.com/ http://merchnow.com/ http://www.star500.com/ http://www.loudclothing.com/ https://eyesoremerch.com/ http://www.thisispulp.co.uk/ http://shop.nuclearblast.com/ http://www.rock.com/ http://www.gig-merch.com/ http://www.allinmerch.com/ http://shirt.woot.com/ https://www.indiemerchstore.com/ http://www.rastilho.com/ http://www.merchconnectioninc.com/ https://www.bandtshirts.com.au/ http://www.rockzone.se/ http://www.martyrstore.net/ http://www.heavymetalmerchant.com/ http://www.illrockmerch.com/ https://ca.rockworldeast.com/

Kepercayaan Sunda Wiwitan

Sunda Wiwitan adalah agama atau kepercayaan pemujaan terhadap kekuatan alam dan arwah leluhur (animisme dan dinamisme) yang dianut oleh masyarakat tradisional Sunda.  Akan tetapi ada sementara pihak yang berpendapat bahwa Agama Sunda Wiwitan juga memiliki unsurmonoteisme purba, yaitu di atas para dewata dan hyang dalam pantheonnya terdapat dewa tunggal tertinggi maha kuasa yang tak berwujud yang disebut Sang Hyang Kersa yang disamakan dengan Tuhan Yang Maha Esa. Penganut ajaran ini dapat ditemukan di beberapa desa di provinsi Banten dan Jawa Barat, seperti di Kanekes, Lebak, Banten; Ciptagelar Kasepuhan Banten Kidul, Cisolok, Sukabumi; Kampung Naga; Cirebon; dan Cigugur, Kuningan. Menurut penganutnya, Sunda Wiwitan merupakan kepercayaan yang dianut sejak lama oleh orang Sunda sebelum datangnya ajaran Hindu dan Islam. Ajaran Sunda Wiwitan terkandung dalam kitab Sanghyang siksakanda ng karesian, sebuah kitab yang berasal dari zaman kerajaan Sunda yang berisi ajaran keagamaan d

Kartun Sindiran Politik

Jika mendengar kata kartun  asosiasi yang terbentuk langsung pada sebuah gambar yang lucu dan menarik, kemudian akan membuat orang tersenyum. Mungkin senyum geli tapi tak jarang senyum kecut. Ia bisa menyindir ke sana ke mari tanpa menyakiti.  Bagi anak-anak  kata kartun tentu tidak asing lagi di benaknya. Hal ini disebabkan karena kartun merupakan sarana hiburan yang biasanya dapat disaksikan di televisi dimana telah berkembangnya dewasa ini kartun memasuki media perfilman seperti film Doraemon, Sponge Bob, Tom and Jerry dan sebagainya. Hal tersebut menjadikan film kartun dapat di konsumsi oleh anak-anak tanpa harus membaca teks seperti yang telah tersadur kedalam sebuah komik ataupun biasanya didapatkan pada majalah anak-anak. Akan tetapi kartun tidak hanya menjadi hiburan semata, karena kartun dapat diartikan sebagai  sebuah gambar yang bersifat representasi simbolik, mengandung unsur sindiran, lelucon, atau humor. Kartun biasanya muncul dalam publikasi secara periodik, da