Salah satu pahala yang akan menolong manusia setelah meninggal dunia adalah ilmu yang bermanfaat. Ilmu yang yang bermanfaat berarti ilmu yang mendatangkan kemanfaatan bagi dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar.
Ilmu yang tidak akan putus pahalanya karena ilmu ini terus diteruskan, terus dipelajari dan diwariskan oleh generasi selanjutnya. Orang yang telah menembuh jenjang keilmuan biasanya mendapatkan gelar seperti (S1, Magister, Doktor, hingga Profesor). Masalahnya banyak orang yang mempunyai gelar namun nilai kemanfaatan ilmunya masih meragukan dan dipertanyakan, betul tidak?
Fakta membuktikan banyak sekali gelar Sarjana, namun kualitas kesarjanaan meraka masih dipertanyakan. Zaman sekarang sudah berbeda dengan dahulu, dimana saat ini gelar lebih penting dibandingkan sekedar ilmu. Tujuan menempuh pendidikan hanya mencari gelar, dan pada akhirnya gelar tidak dapat lagi dipercaya.
Gelar sebatas teman untuk melengkapi nama. Dan yang lebih ekstrim lagi bagi orang yang ber-uang gelar bisa dibeli tanpa harus menempuh jenjang pendidikan. Sungguh mengerikan. Ini berarti nilai ilmu sudah dipandang sebelah mata bahkan tidak ada artinya sama sekali. Orang seperti ini lah yang mencemari kelimuan, dibalik gelar yang bersanding di nama mereka kualiats keilmuan justru tidak memberi kemanfaatan apa-apa.
Ilmu yang bermanfaat jauh lebih dihargai, bukan hanya sekedar gelar. Ilmu yang akan menyelamatkan, ilmu yang memberi pertolongan, ilmu yang berkualitas, ilmu yang barokah, ilmu yang menganggkat derajat tidak hanya dimata manusia namun dimata Tuhan. Apa arti sebuah gelar jika keilmuan kita masih meragukan, bukan menyelamatkan justru akan mencelakakan.
Comments
Post a Comment