Marhaenisme adalah sebuah filsafat perjuangan bagi massa rakyat Indonesia yang digagas oleh panglima besar revolusi dan Presiden Pertama Indonesia yaitu Soekarno untuk menumbangkan segala macam bentuk penindasan yang diakibatkan oleh Imperialisme dan Kapitalisme.
Jadi Marhaenisme adalah filsafat berjuang kaum Marhaenis untuk membebaskan massa rakyat Marhaen yang terdiri dari rakyat pekerja baik itu kelas buruh, kelas tani, kaum borjuis kecil serta kelas lainya yang hidupnya masih terkekang oleh sistem yang membuat ketimpangan sosial-ekonomis dan mendehumaniskan manusia. Hal ini terjadi karena adanya penguasaan alat produksi oleh segelintir elit-elit yang hanya memikirkan akumulasi kapitalnya saja dan tertawa diatas penderitaan mayoritas rakyat Marhaen.
Menurut Soekarno untuk memahami Marhaenisme ini kita harus menguasai dua pengetahuan yaitu pengetahuan tentang filsafat Marxisme dan kedua tentang pengetahuan situasi serta kondisi Indonesia. Mengapa kita harus memahami Marxisme terlebih dahulu ? karena dengan menggunakan metode analisa marxis seperti materialism historis dan materialism dialektis itu kita dapat memahami situasi dan kondisi yang terjadi di Indonesia melalui kontradiksi-kontradiksi apa saja yang terjadi didalam masyarakat, kelas-kelas apa yang menguasai politik, hukum dan sosial.
filsafat Marxisme yang terdiri dari sintesis atas pemikiran Materialisme Fuerbach yang menjadikan manusia nyata yang berdarah daging ini sekedar objek pasif didalam realitas alam dan sosial, lalu dialektika Hegel yang mengajarkan bahwa sejarah itu selalu bergerak dengan adanya kondisi tesis, anti-tesis dan sintesis. Didalam pemikiran Hegel ini yang menggerakan sejarah adalah ide-ide namun didalam pandangan Marx yang bergerak bukanlah ide-ide melainkan realitas alam dan sosial melalui perjuangan kelas diantara kelas penindas dan kelas yang tertindas.Jadi didalam pemikiran Marx ini materialism dan dialektika disintesiskan menja
di materialisme dialektis yang lalu diterapkan kepada ranah sosial untuk menjelaskan dinamika perkembangan sejarah dan masyarakat menjadi materialisme historis
Marhaenisme sangat berhutang banyak kepada Marxisme tersebut. Dia selalu menegaskan siapapun yang tidak dapat memahami Marxisme maka dia tidak dapat memahami Marhaenisme.Untuk itu Marhaenisme menurut beliau adalah Marxisme yang disesuaikan dengan kondisi Indonesia.
Dalam menganalisa pada zamanya Soekarno menggunakan materialisme historis didalam melihat realitas yang terjadi bahwa kekuatan produktif yang pada saat itu menjadi kekuatan paling banyak adalah kelas petani kecil yang memiliki alat produksinya senduri namun akibat hubungan produksi kolonial yang kapitalistis serta feodal yang menindas maka walaupun petani-petani tersebut sudah bekerja keras namun akan tetap selalu miskin karena ada aturan seperti upeti-upeti yang diberikan kepada tuan tanah dan juga kebijakan kolonial Belanda seperti cultuur stelsel,tanam paksa dan lain-lain.
Mengapa Soekarno disini tidak menekan kan kekuatan kelas buruh sebagai kekuatan yang dominan?karena pada saat itu kelas buruh di Indonesia masih sangat sedikit sehingga belum menjadi kekuatan inti didalam revolusi namun kelas buruh juga menjadi salah satu kekuatan yang penting didalam golongan rakyat marhaen ini berdampingan bersama kelas tani melarat dan kelas-kelas lainya yang melarat di Indonesia.Menurut Soekarno kelas-kelas ini menjadi soko guru didalam revolusi menumbangkan imperialisme, feodalisme dan kapitalisme
Comments
Post a Comment