Skip to main content

MENGENALI PERILAKU FLORA DAN FAUNA DAN TANDA-TANDA ALAM AKAN ADANYA PERUBAHAN IKLIM

Membaca tanda-tanda alam disekeliling kita dapat bermanfaat untuk mengetahui secara dini adanya gejala perubahan iklim. Dengan mengenal secara cepat tanda-tanda alam, para petani dengan cepat dapat melakukan identifikasi adanya kejadian yang berbeda dari yang biasanya akibat perubahan iklim. Dengan demikian petani dapat secara cepat dan tepat mengenali adanya perbedaan atau perubahan itu sebagai salah satu fenomena adanya perubahan iklim. Dengan mengetahui gejala perubahan iklim ini diharapkan petani dapat segera me lakukan antisipasi, sehingga akan memperkecil resiko kerugian petani sebagai akibat adanya perubahan iklim.
Perilaku alam mampu merespon perubahan iklim

Banyak prilaku flora maupun fauna yang mampu merespon kejadian iklim disekitar kita. Sensitivitas indra yang melekat padanya sebagai kemampuan genetik diturunkan pada setiap generasi. Ini lah bukti kearifan alam pada kita. Tanda-tanda alam yang ditunjukkan oleh perilaku binatang dan tumbuhan disekitar antara lain suara kodok hijau, laron, cacing tanah, tonggeret, kunang-kunang daun kapuk.

Kodok Hijau

Bila memasuki senja kita tidak perlu lagi melihat jam tangan atau jam dinding. Ketika kelembaban udara meninggi seiring dengan hilangnya matahari di ufuk Barat, suara keras kodok hijau akan menghiasi alam. Bila hujan akan tiba, maka suara kodok tersebut akan semakin keras bersahutan. Bahkan ketika malam sepi, ketika ada suara gemericik air hujan, kodok hijau pun akan merespon suara tersebut. Kearifan lokal yang tidak pernah kita jumpai di daerah perkotaan atau bahkan di perdesaan yang kondisi kelembabannya rendah.

Laron

Jika kita melihat banyak laron yang muncul di pagi atau malam hari setelah turun hujan deras, artinya sedang terjadi pergantian musim dari kering ke basah. Tanda-tanda tersebut dapat dijadikan petunjuk bahwa waktu tanam telah datang, sehingga petani perlu melakukan persiapan dengan baik.

Cacing tanah

Ketika kita menemukan adanya cacing tanah di lahan sawah, artinya kondisi tanah di lahan tersebut cukup tersedia air, sebaliknya, jika tidak ada cacing, maka tanah tersebut dapat dikatakan kering dimana kondisi keasaman serta bahan organiknya kurang tersedia cukup untuk mendukung pertumbuhan tanaman.

Tonggeret/Jenggeret/Cicada

Suara lengkingan tonggeret pada siang hari di hutan sekunder atau primer atau perkebunan campuran. Semakin panjang suara dan intensitas yang semakin tinggi, menandakan akan adanya musim kering. Suara khasnya dapat mencapai puluhan bahkan ratusan decibel, yang ditimbulkan akibat gesekan sayapnya yang keras dan kuat. Kearifan lokal ini tidak kita temukan pada wilayah urban atau perkotaan yang sarat dengan kendaraan.

Kunang-kunang

Hewan malam yang nampak bercahaya sangat indah pada ekornya. Keindahan warna fosfloresensi yang di keluarkan kunang-kunang memang unik, kita hanya dapat menemuinya pada saat musim kemarau didaerah daerah yang masih bersih dengan kondisi air yang jernih dan tidak tercemar.
Daun kapuk
Jika kita melihat banyak daun kapuk yang beterbangan tertiup angin, peristiwa itu menunjukkan bahwa sedang terjadi pergantian musim dari basah ke kerin.

Menentukan musim dengan melihat tanda-tanda alam
Melihat posisi bayangan orang pada siang hari

1. Kalau bayangan orang pada jam 12 siang jatuh disebelah Utara, maka pertanda bahwa musim hujan tidak lama akan datang dan arah angin akan berubah. Selama musim hujan berlangsung, matahari berada di sebelah Selatan Zenith (titik teratas dari langit/titik jam 12 siang). Keadaan ini berlangsung dari bulan September sampai Maret. Musim ditandai dengan banyak hujan, maka disebut dengan musim hujan atau rendeng.
2. Pada permulaan bulan Maret, bayangan orang bergeser dari sebelah Utara ke sebelah Selatan Zenith. Jalannya matahari sudah mulai berubah, hal ini memberi tanda bahwa hujan mulai berkurang dan tak lama lagi akan muncul musim kering, musim kemarau atau musim ketigo.

Melihat bintang-bintang tertentu :

Jika pada tanggal 9 September pukul 4-5 pagi terlihat bintang Garu (Orion) di sebelah Selatan dan bintang Beruang (Beruang Besar) di sebelah Utara, merupakan pertanda bahwa rendeng (musim hujan) sudah mulai dan penggarapan tanah sawah harus sudah dimulai. Bintang Beruang Besar dapat dilihat sampai bulan April, dan dapat dilihat pada sore dan malam pada bulan Pebruari dan April.

Sumber: Pengenalan Unsur Cuaca, Iklim dan Perubahan Iklim, Modul Training of Trainers, BMKG, ICCTF dan Kementan, 2011.

Comments

Popular posts from this blog

Merchandise Band Store

http://www.getupshop.com/ http://www.rockabilia.com/ http://www.pyrettaslair.com/ http://www.madsupply.com/ http://www.extrememetalmerchandise.com/ http://www.grindstore.com/ http://merchnow.com/ http://www.star500.com/ http://www.loudclothing.com/ https://eyesoremerch.com/ http://www.thisispulp.co.uk/ http://shop.nuclearblast.com/ http://www.rock.com/ http://www.gig-merch.com/ http://www.allinmerch.com/ http://shirt.woot.com/ https://www.indiemerchstore.com/ http://www.rastilho.com/ http://www.merchconnectioninc.com/ https://www.bandtshirts.com.au/ http://www.rockzone.se/ http://www.martyrstore.net/ http://www.heavymetalmerchant.com/ http://www.illrockmerch.com/ https://ca.rockworldeast.com/

Kepercayaan Sunda Wiwitan

Sunda Wiwitan adalah agama atau kepercayaan pemujaan terhadap kekuatan alam dan arwah leluhur (animisme dan dinamisme) yang dianut oleh masyarakat tradisional Sunda.  Akan tetapi ada sementara pihak yang berpendapat bahwa Agama Sunda Wiwitan juga memiliki unsurmonoteisme purba, yaitu di atas para dewata dan hyang dalam pantheonnya terdapat dewa tunggal tertinggi maha kuasa yang tak berwujud yang disebut Sang Hyang Kersa yang disamakan dengan Tuhan Yang Maha Esa. Penganut ajaran ini dapat ditemukan di beberapa desa di provinsi Banten dan Jawa Barat, seperti di Kanekes, Lebak, Banten; Ciptagelar Kasepuhan Banten Kidul, Cisolok, Sukabumi; Kampung Naga; Cirebon; dan Cigugur, Kuningan. Menurut penganutnya, Sunda Wiwitan merupakan kepercayaan yang dianut sejak lama oleh orang Sunda sebelum datangnya ajaran Hindu dan Islam. Ajaran Sunda Wiwitan terkandung dalam kitab Sanghyang siksakanda ng karesian, sebuah kitab yang berasal dari zaman kerajaan Sunda yang berisi ajaran keagamaan d

Kartun Sindiran Politik

Jika mendengar kata kartun  asosiasi yang terbentuk langsung pada sebuah gambar yang lucu dan menarik, kemudian akan membuat orang tersenyum. Mungkin senyum geli tapi tak jarang senyum kecut. Ia bisa menyindir ke sana ke mari tanpa menyakiti.  Bagi anak-anak  kata kartun tentu tidak asing lagi di benaknya. Hal ini disebabkan karena kartun merupakan sarana hiburan yang biasanya dapat disaksikan di televisi dimana telah berkembangnya dewasa ini kartun memasuki media perfilman seperti film Doraemon, Sponge Bob, Tom and Jerry dan sebagainya. Hal tersebut menjadikan film kartun dapat di konsumsi oleh anak-anak tanpa harus membaca teks seperti yang telah tersadur kedalam sebuah komik ataupun biasanya didapatkan pada majalah anak-anak. Akan tetapi kartun tidak hanya menjadi hiburan semata, karena kartun dapat diartikan sebagai  sebuah gambar yang bersifat representasi simbolik, mengandung unsur sindiran, lelucon, atau humor. Kartun biasanya muncul dalam publikasi secara periodik, da