Banyak orang yang telah berjasa mengabdikan diri kepada bangsa ini bernasib sial.. Begitu banyak gelar pahlawan diberikan pemerintah. Tentunya gelar itu diharapkan dapat membantunya untuk memudahkan mencari rezeki. Namun, gelar tinggallah gelar. Mereka tak bisa menggunakan gelar itu untuk menahan lapar.
Banyak pejuang dan pahlawan bangsa ini terpaksa mengais rezeki demi sesuap nasi dengan profesi yang tidak semestinya. Ada yang jadi pemulung, satpam, penjaga sekolah, buruh, penarik becak dan lain-lain. Mereka telah berjuang dengan memertaruhkan nyawa demi kemerdekaan. Namun, mereka tak pernah berpikir bahwa hidupnya akan menjadi lebih sengsara daripada masa peperangan.
Ketika peperangan kemerdekaan terjadi, semua rakyat bahu-membahu memikul beban dengan memberikan segala bantuan yang diperlukan oleh para pejuang. Rakyat menyediakan makanan, minuman, tempat bersembunyi, bahkan rakyat berani berbohong kepada penjajah demi keselamatan sang pejuang. Semua dilakukan dengan ikhlas demi kemerdekaan seraya berpengharapan bahwa kemerdekaan akan memberikan kesejahteraan.
Kini, kemerdekaan sudah berada di tangan. Sudah 69 tahun merdeka. Sebuah usia yang terbilang tua dan dewasa. Namun, nasib para pejuang itu sungguhlah memprihatinkan. Para pejuang itu sungguh berkehidupan teramat tidak layak. Mereka diusir dari asrama dan atau rumah dinas karena dianggap tidak lagi memiliki hak penempatan. Benar-benar bangsa yang teramat ironis memberlakukan para pejuang dan pahlawannya.
Foto di atas adalah salah satu veteran pejuang kemerdekaan yang tak punya tempat tinggal setelah di usir dari asrama lamanya.
Comments
Post a Comment